Cara efektif untuk mengajari anak remaja agar menjadi lebih tangguh
Para remaja masa kini akan menghadapi berbagai tantangan di masa depan, sehingga mengajarkan kaum remaja agar lebih tangguh merupakan tanggung jawab penting bagi orang tua dan pendidik. Efek perubahan iklim, kelebihan penduduk, dan hilangnya keanekaragaman hayati mungkin tidak tampak nyata atau sedramatis perang yang dialami kakek nenek kita. Namun, permasalahan global ini akan menambahkan beban kepada mereka ketika sudah dewasa.
Untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang sukses, remaja harus belajar menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan.
Apa yang dimaksud dengan menjadi tangguh?
Menjadi tangguh adalah memiliki keuletan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan, meskipun harus menghadapi kemunduran, kegagalan, atau keterbatasan sumber daya. Banyak tujuan yang penting dalam hidup membutuhkan kegigihan. Bagi Anda, membesarkan anak adalah perjuangan yang harus Anda jalani sampai mereka dewasa sepenuhnya. Bagi anak-anak kita, bekerja keras untuk mendapatkan beasiswa di universitas impian bisa menjadi salah satu perjuangan yang sangat berarti bagi mereka.
Apa kesamaan yang dimiliki oleh remaja yang tangguh?
1. Remaja yang tangguh memiliki kesadaran emosional, dan dapat mengatur emosi dengan baik
Remaja yang tangguh bukannya tanpa emosi saat mereka gagal atau ditolak. Tentu saja, mereka akan mengalami kesedihan, kemarahan, dan mungkin iri hati dan dendam. Namun, mereka sepenuhnya menyadarinya dan tidak mencoba untuk mengendalikannya (seperti menekan atau memendam emosi).
Sebaliknya, mereka mengekspresikan emosi mereka dengan tepat tanpa merugikan orang lain atau diri mereka sendiri. Mereka memproses emosi mereka dan membiarkannya berlalu, tetapi tidak memikirkannya secara tidak perlu. Mereka berusaha memahami diri sendiri dengan lebih baik, dan mencari solusi sehat untuk mengatur emosi negatif. Mereka memahami bahwa emosi negatif tidak dapat dihindari, tetapi hal wajar sekali untuk merasakannya.
2. Remaja yang tangguh sadar akan perspektif berbeda yang dimiliki orang-orang terhadap suatu peristiwa
Alih-alih mencari orang untuk disalahkan, mereka berusaha memahami berbagai sudut pandang untuk mencari penilaian yang lebih seimbang dari suatu peristiwa. Mereka tetap akan mengakui kesalahan mereka, dan bertanggung jawab supaya tidak mengulangi kesalahannya lagi.
Mereka berkomunikasi secara diplomatis tentang bagaimana setiap orang yang terlibat dapat memperbaiki atau mencegah masalah itu. Meskipun mereka menghormati sudut pandang setiap orang, mereka tidak mengabaikan prinsip mereka. Mereka memiliki batasan pribadi yang kuat, dan akan mengambil tindakan jika seseorang tidak menghormati batasan tersebut.
3. Remaja yang tangguh tahu apa yang dapat mereka kendalikan dan apa yang tidak
Mereka menyadari bahwa banyak hal dalam hidup sebenarnya di luar kendali mereka. Mereka mungkin sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan mereka, tetapi mereka memahami bahwa kesuksesan tidak dapat dijamin 100%. Ini membuat mereka memiliki harapan yang tepat bahwa kegagalan dapat terjadi, dan itu normal.
Karena ekspektasi ini, mereka lebih fleksibel dan kreatif. Mereka sering mengantisipasi tantangan, menyusun rencana cadangan, mempertahankan komitmen, dan lebih percaya kepada Tuhan. Mereka juga sering kali menjadi lebih bersyukur, dan tidak merasa sombong dan berhak atas hasil yang diinginkan.
Sikap teguh adalah tanda kedewasaan
Pada dasarnya, orang yang tangguh memahami bahwa emosi mereka sering kali menjadi penghalang terbesar menuju kesuksesan, sehingga mereka belajar untuk mengatasi berbagai kondisi pikiran dan emosi. Dalam IPEKA Integrated Integrated School, kami percaya bahwa mengajarkan keteguhan kepada remaja akan memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan orang-orang di dalamnya.
