Nggak Harus Tenang ‘Kan Kalau Belajar?

Nggak Harus Tenang ‘Kan Kalau Belajar?

Dalam proses belajar, kita sering kali terjebak pada masalah-masalah seperti kurang konsentrasi, sulit menghafal, dan sebagainya. Namun, pernahkah terpikirkan bahwa mungkin saja lingkungan belajar kita yang kurang sesuai dengan diri kita sehingga kita membutuhkan waktu yang lebih panjang dan lama. Seandainya kita belajar dengan cara dan lingkungan yang sesuai, kita akan lebih menghemat waktu dan tenaga. Demikian pula dengan anak-anak kita.

Sering kali orangtua bertanya, harus bagaimana lagi sih belajarnya? Apa lagi sih yang perlu disediakan supaya anakku bisa belajar dengan baik? Atau bagaimana sih belajar yang baik itu? Dan masih banyak lagi pertanyaan lain yang intinya menunjukkan rasa frustrasi karena masalah belajar anak-anak mereka. Kita sering kali terjebak pada masalah cara belajar yang baik dan ideal. Namun, kita melupakan bahwa setiap manusia mempunyai keunikan, termasuk cara belajar serta kebutuhan-kebutuhan dalam belajar anak-anak kita. Lingkungan belajar adalah satu faktor penting dari serangkaian faktor lainnya yang mempengaruhi proses belajar. 

Penting sekali bagi kita untuk mengenali lingkungan belajar yang tepat buat anak-anak kita. Tepat bukan berarti yang paling baik/ideal, namun tepat berarti yang paling sesuai dengan diri anak. Mengapa? Karena tiap anak memiliki reaksi yang berbeda terhadap tiap situasi. Ada anak yang dapat belajar dengan maksimal jika keadaan sangat tenang atau anak lain belajar pada kondisi yang membutuhkan alunan suara musik yang lembut, dan sebagainya. Jika demikian, lingkungan seperti apa yang tepat untuk anak kita ketika mereka belajar? Mulailah melakukan pengamatan kepada anak-anak kita. Kita dapat menggunakan pilihan-pilihan lingkungan yang disukai anak-anak kita untuk membantu mereka lebih konsentrasi dalam belajar.

Berikut ini ada beberapa lingkungan yang dapat membantu Anda mengenali keunikan tiap anak Anda:

  • Suara
    Beberapa anak menyukai lingkungan yang tenang, beberapa lainnya menyukai lingkungan yang ramai, beberapa lainnya lagi menyukai belajar ditemani dengan alunan musik. Bagaimana dengan anak kita?  Lingkungan seperti apakah yang dapat memaksimalkan proses belajar dalam dirinya?
    - Tenang
    -
    Bersama teman/orang lain
    -
    Melihat televisi
    - Dengan alunan musik
    - Ramai                                                               
  • Suhu/Temperatur
    Secara umum tampaknya masalah temperature/suhu tidak terlalu menjadi masalah bagi banyak orang. Namun, temperatur udara pun mempengaruhi kenyamanan anak dalam belajar. Bagaimana dengan anak kita?
    - Senang belajar dengan jendela yang terbuka
    Senang belajar dengan jendela yang tertutup
    - Kondisi ruangan yang dingin
    - Kondisi ruangan yang sejuk
    - Kondisi ruangan yang hangat
    - Di luar ruangan (ruang terbuka)
  • Penerangan
    Selama belajar perlu menggunakan cukup cahaya. Walau demikian, setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda dalam hal penerangan. Demikian pula dengan anak-anak kita. Perhatikan dan cobalah untuk mengenali anak Anda.
    - Terang                    
    -
    Agak redup                                         
    -
    Tidak mempermasalahkan jenis cahaya
    - Ada cahaya dari jendela
    - Cahaya dari sinar matahari (belajar di ruangan terbuka)
  • Posisi Tubuh
    Rasa nyaman juga tercipta dengan posisi tubuh anak saat belajar. Tidak perlu posisi formal dalam belajar, dalam posisi informal pun, anak dapat belajar dengan optimal. Penting mengetahui posisi nyaman pada tiap anak. Bagaimana dengan anak kita?
    - Duduk di kursi dan menghadap meja belajar               
    -
    Duduk santai di lantai, tikar, karpet
    - Duduk di sofa
  • Waktu Belajar
    Beberapa anak memiliki waktu belajar yang lebih nyaman bagi mereka. Perlu diperhatikan pula waktu-waktu di mana anak mampu menunjukkan konsentrasi yang maksimal.
    - Pagi hari sekali
    - Setelah tidur siang
    - Setelah mandi sore
    - Malam hari
  • Interaksi
    Beberapa anak senang dengan kondisi belajar seorang diri namun anak lain bisa saja berbeda. Bagaimana dengan anak kita?
    - Seorang diri tanpa orang lain                          
    - Bersama orang lain yang mengerjakan hal lain
    -
    Bersama orang lain                                            
    -
    Ditemani hanya dengan makanan atau minuman ringan

Sumber: dikutip dari buku Cara Mereka Belajar: Bagaimana menemukan dan mengajarkan kelebihan-kelebihan anak Anda, oleh Cynthia Ulrich Tobias.

Yang terpenting bukan cara belajar yang paling baik namun cara belajar yang paling sesuai dengan diri anak-anak Anda. Dengan demikian, tiap anak akan belajar dengan optimal menurut kekhasannya masing-masing.  

Daftar Pustaka:
-
Gunawan, A. W. (2004). Genius learning strategy: Petunjuk praktis untuk menerapkan accelerated learning.  Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Tobias, A. U. (1996). Cara Mereka Belajar: Bagaimana menemukan dan mengajarkan kelebihan-kelebihan anak Anda. (Penerj: Yohanan Kwee Han Tiong). Indonesia: Harvest Publication House. (Karya asli diterbitkan tahun 1996).

Related News

Kunjungan Re-Akreditasi ACSI-WASC ke IPEKA INTEGRATED Christian School

Dalam upaya berkelanjutan untuk mempertahankan standar pendidikan yang tinggi, IPEKA Integrated Christian School (IICS) baru-baru…

Menerapkan Strategi Good Cop-Bad Cop dalam Parenting

Dalam perjalanan membesarkan anak, orang tua sering kali mencari strategi yang efektif untuk mendidik dan…

Kunci Sukses Membangun Generasi Unggul bersama IPEKA

Dalam perjalanan mendidik anak menjadi individu yang sukses, percaya diri, dan penuh empati, seringkali kita…

Di Balik Lampion Merah: Menguak Keajaiban Perayaan Tahun Baru Imlek

Menyambut datangnya Tahun Baru Imlek, komunitas Tionghoa di seluruh dunia bersiap untuk merayakan momen yang…